Tips Menjaga pH Tanah Agar Optimal untuk Pertumbuhan Tanaman

 


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Apa kabar, Sahabat Tani? Selamat datang kembali di channel Sang Petani. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang pentingnya menjaga pH tanah agar tanaman dapat menyerap nutrisi dengan optimal.

Pengaruh pH Tanah terhadap Penyerapan Nutrisi

Tingkat keasaman tanah atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap kemampuan akar tanaman menyerap nutrisi. pH tanah yang ideal untuk penyerapan optimal berkisar antara 6 hingga 7. Pada kisaran ini, nutrisi di dalam tanah akan terserap dengan baik oleh tanaman.

Namun, jika pH tanah terlalu rendah (asam) atau terlalu tinggi (basa), nutrisi yang kita berikan tidak akan terserap dengan baik oleh tanaman. Hal ini disebabkan oleh proses pengikatan nutrisi di dalam tanah yang dipicu oleh keasaman yang tidak seimbang. Oleh karena itu, sangat penting bagi petani untuk mengetahui derajat keasaman tanah mereka. Jika Anda ingin tahu cara mengukur pH tanah, tonton video kami sebelumnya yang linknya ada di deskripsi video ini.

Cara Menjaga pH Tanah Tetap Stabil

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga pH tanah tetap stabil:

  1. Hindari Penggunaan Bahan-Bahan Tertentu dalam Fermentasi Pupuk
    Bahan-bahan seperti molase, gula, cuka, dan alkohol dalam proses fermentasi pupuk dapat membuat tanah menjadi asam. Meskipun Anda merasa pupuk yang difermentasi tersebut adalah yang terbaik, penggunaan bahan-bahan ini justru dapat menurunkan pH tanah. Akibatnya, nutrisi dalam pupuk tidak akan terserap dengan baik oleh tanaman.


  2. Jangan Membenamkan Pupuk Kandang Terlalu Dalam
    Pupuk kandang, baik yang sudah difermentasi maupun belum, sebaiknya tidak dibenamkan terlalu dalam ke dalam tanah. Meskipun sudah difermentasi, pupuk tersebut dapat mengalami fermentasi ulang ketika dibenamkan ke tanah, yang akhirnya menurunkan pH tanah. Fermentasi ulang membutuhkan pH rendah, dan ini akan membuat tanah Anda menjadi lebih asam.


  3. Jangan Membalik Limbah Organik yang Baru
    Limbah organik yang masih baru seharusnya berada di lapisan atas tanah, bukan dibenamkan ke dalam. Proses alami di alam memperlihatkan bahwa bahan organik yang membusuk berada di lapisan bawah, sedangkan bahan yang baru berada di atas. Membalik bahan organik yang baru justru dapat mempercepat keasaman tanah.


  4. Gunakan Arang Sekam Sebagai Pembenah Tanah
    Salah satu cara alami untuk menetralkan pH tanah adalah dengan menggunakan arang sekam. Penggunaan kapur dolomit sering kali dianggap solusi, tetapi arang sekam adalah alternatif yang lebih alami dan ramah lingkungan. Kapur dolomit membutuhkan dosis yang tepat, karena jika tidak, justru bisa berpotensi merusak unsur-unsur lain di dalam tanah.


Dengan menerapkan tips-tips di atas, diharapkan pH tanah Anda tetap stabil, dan tanaman pun dapat tumbuh subur sesuai dengan harapan Anda.

Semoga informasi ini bermanfaat. Terima kasih telah menonton. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Comments

Popular posts from this blog

Ciri-Ciri Tanah Asam dan Cara Mengenalinya untuk Pertanian yang Sukses

Masalah Umum pada Tanaman Hias: Mengatasi Ujung Daun Cokelat